WELCOME TO -- Hepie Aiyaya Rangers-- BLOG

" We all have our time machines.. Some take us back, they're called memories..
Some take us forward, they're called dreams..
"

Tuesday, April 13, 2010

Sejarah Bahasa Indonesia


Materi : Pertemuan 1 Kapita Selekta - Sejarah Bahasa Indonesia
Posted by : Olivya Trisnawati (Rangers Pink) - 915070124

Sejarah Bahasa Indonesia


Perubahan Bahasa Melayu ke bahasa Indonesia dicetuskan pada saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang menyatakan bahwa para pemuda memiliki satu bahasa yakni bahasa Indonesia, maka bulan Oktober setiap tahun dijadikan bulan bahasa. Kongres Bahasa Indonesia (KBI) juga sering dilakukan di Jakarta dan beberapa kota lainnya.

Perkembangan bahasa di Indonesia di mulai dari Bahasa Melayu Purba, Bahasa Melayu Kuno (zaman Sriwijaya, abad 4 – abad 14), Bahasa Melayu Klasik (abad 14 – abad 18), Bahasa Melayu Peralihan (abad 19), Bahasa Melayu Baru (abad 20), Bahasa Melayu Modern (Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia), dan menjadi Bahasa Indonesia pada Sumpah Pemuda hingga saat ini. Adapun ragam Bahasa Melayu antara lain Melayu Riau Johor, Melayu Betawi, Melayu Cina, Melayu Manado, Melayu Maluku, Melayu Balai Pustaka, Pujangga Baru, dan sebagainya. Bahasa Melayu Kuno di zaman prasasti juga beraneka ragam di setiap daerah. Ada Prasasti Talang Tuwo (Palembang, 23 Maret 684), Prasasti Karang Brahi (Jambi, tahun 692), Prasasti Sang Hyang Wintang I (Gandasuli ,Temanggung, Jawa Tengah, tahun 832), Prasasti Hujung Langit (Lampung, tahun 997), Prasati Kedonganan (Bali), dan sebagainya.

Bahasa Indonesia diturunkan dari bahasa Melayu yang menjadi warisan dari para leluhur kita. Ini berarti bahwa penelaahan bahasa Indonesia perlu dimulai dari penelahaan bahasa Melayu. Contoh bahasa melayu kuno dari Prasasti Kedudukan Bukit (Palembang, 16 Juni 682), “Svasti cri cakavarsatita 605 ekadaci cuklapaksa vulan vaicakha dapunta hyang nayik di samvau mangalap siddhayatra di saptami cuklapaksa vulan jyestha dapunta hyang marlapas dari minana Tamvar (Kamvar)” yang artinya adalah selamat bahagia pada tahun saka 605 hari kesebelas dari bulan terang bulan waisaka dapunta baginda naik perahu mencari rezeki pada hari ketujuh bulan terang bulan jyesta dapunta baginda berlepas dari muara Kampar.

Aksara yang digunakan dalam melayu antara lain Melayu Kuno ditulis dalam aksara Palawa dan Dewanagari, Melayu Klasik ditulis dalam aksara Jawi (modifikasi Arab), Melayu Peralihan dan kemudian ditulis dalam aksara Latin, Aksara Latin menurut ejaan Bahasa Belanda (Indonesia), dan Aksara Latin  menurut ejaan Bahasa Inggris (Malaysia).

Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Meskipun dipahami dan dituturkan oleh seluruh warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.