WELCOME TO -- Hepie Aiyaya Rangers-- BLOG

" We all have our time machines.. Some take us back, they're called memories..
Some take us forward, they're called dreams..
"

Monday, April 19, 2010

Gender Differences

Materi : Kapita Selekta - Gender Diffrences (Perbedaan Gender)

Posted By : Erni (Ranger Biru) - 915070069


Gender Differences ( Perbedaan Gender )
  
Perbedaan Gender adalah perbedaan karakteristik biologis dan/atau fisiologis secara khas antara pria dan wanita. Gender berbeda dengan Sex.
“Pria” dan “Wanita” merujuk kepada Sex.
Sedangkan “Feminine” dan “Masculine” merujuk kepada Gender.
Wanita atau Pria adalah kata yang menentukan identitas seksual dimana ditentukan secara biologis. Perbedaan gender antara feminine dengan masculine didasari oleh pemaknaan konsepsi sosial dari sex.
Sex ditentukan melalui kode genetik :
-      Keistimewaan secara biologis yang dibentuk berdasarkan gen.
-  Kita menggunakan dasar biologis tersebut untuk membagi jenis seks menjadi perempuan dan laki-laki.
-     Keistimewaan ini meliputi perbedaan alat kelamin eksternal serta organ seks internal, hormon, kadar lemak tubuh, otot, pertumbuhan jumlah rambut atau bulu pada tubuh.
-      Tanpa menghiraukan masalah bedah kelamin, Sex adalah sesuatu yang permanen atau tetap.
-      Sex adalah kekayaan individual.
Gender lebih kompleks atau nyata jika dibandingkan dengan Sex :
-      Manusia tidak dilahirkan dengan ketetapan gender melainkan hanya kecenderungan untuk bersikap kuat atau lemah.
-      Sex ditentukan dengan kemungkinan kecocokan peran gender, tapi itu bukanlah jaminan.
-      Pengertian gender tidak ada yang universal maupun yang tetap.
-      Gender merujuk kepada pengertian sex secara lebih sopan.
-      Gender secara seimbang dibentuk oleh masyarakat, sewaktu sex seluruhnya dinilai secara biologis.

Setiap kebudayaan menentukan sebuah pemahaman mengenai sex, mereka menentukannya secara khusus melalui kualitas, aktivitas dan identitas. Pengertian ini melekat pada setiap struktur kebudayaan kehidupan sosial. Setiap kebudayaan merasa pengertian ini sebagai sesuatu yang alami atau yang benar. Kita secara terus menerus menerima pesan dan diperkuat dalam kebudayaan kita. Kita sering memakai gender yang dalam kebudayaan kita pahami sebagai pemahaman berdasarkan sex.
Walaupun begitu hal yang sama tidak selalu terjadi, penerimaan sosial secara umum berhasil menjamin bahwa kebannyakkan perempuan akan menjadi lebih bersikap kewanitaan (Feminine) dan kebanyakkan laki-laki akan menjadi bersikap ke-lakian atau jantan (Masculine).

Tes kepribadian :
Dalam 5 karakteristik pribadi, wanita memegang nilai tertinggi dalam kemampuan agreeableness ( kecenderungan menyayangi dan bekerja sama ) serta Neuroticism (Kecenderungan merasa gelisah, marah, dan depresi ).
Secara demografis, survei MBTI  menunjukkan bahwa 60 – 70% wanita cenderung memakai perasaan dan 55 - 80% pria cenderung memakai pikiran.

Menyerang / Aggression
Pria dinilai lebih agresif dibanding dengan wanita (Coi & Dodge 1997, Maccoby & Jacklin 1974, Buss 2005).  Terdapat fakta bahwa pria cenderung lebih cepat bertindak dan memungkinkan mengutarakan secara nyata sikap agresif mereka ketimbang wanita (Bjorkqvist et al. 1994). Beberapa penelitian (Rachel Simmons) mengatakan bahwa wanita tidak mengurangi sikap agresifnya, namun mereka lebih menjaga untuk memperlihatkan sikap agresif mereka secara kurang nyata, kurang secara fisiknya (Bjorkqvist et al. 1994, Hines and Saudino 2003).
Sebagai contoh, wanita lebih memperlihatkan gerakan nyata dalam hubungan penolakkannya, misalnya penolakkan sosial. Penolakkan fisik yang tinggi telah dihubungkan dengan tingginya level testoterone.

Berkomunikasi.
Budaya Feminine dan Masculine serta perbedaan manusia secara umum dibedakan melalui cara mereka berkomunikasi dengan yang lain. 
Beberapa pembanding sebagai contoh: 
Orang feminine cenderung menutup diri dibanding mereka orang masculine. 
Orang feminine cenderung bersikap karib, percaya diri dan ramah ketimbang mereka yang masculine.
Secara umum, orang feminine lebih mudah dan lebih memprioritaskan komunikasi dibanding mereka yang masculine.
Secara kebiasaan, orang masculine dan feminine, berkomunikasi dengan kecakapan gender mereka dengan cara yang berbeda.
Orang Masculine membentuk suatu pertemanan dengan orang masculine lainnya dengan persamaan dalam hal ketertarikkan atau hal yang disukai, sedangkan Orang feminine bergaul dengan orang feminine atas dasar dorongan rasa kebersamaan.

Kedua gender ini, memulai suatu pertemanan dengan lawan gender berdasarkan faktor yang sama. Faktor ini meliputi kedekatan, penerimaan, dorongan, komunikasi, ketertarikkan secara umum, kasih sayang dan kesenangan terhadap hal baru.
Suasana sangat penting saat menentukan bagaimana kita harus berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini sangat penting untuk memahami permulaan yang tepat yang digunakan masing2 hubungan. Secara spesifik, memahami bahwa rasa kasih sayang adalah hal yang sangat penting dalam menentukan suatu hubungan komunikasi.
Sebagai contoh :
Masculine
-   Orang masculine mengharapkan adanya kompetisi atau persaingan dalam suatu hubungan pertemanan.
- Mereka menghindari menunjukkan kelemahan dan sifat menyerang dalam berkomunikasi.
-      Mereka menghindari komunikasi personal yang melibatkan perasaan.
-   Orang masculine menujukkan bahwa mereka berkomunikasi dengan kasih melalui aktivitas pertemanan serta saling menukar tanda mata atau hadiah.
-     Orang masculine menunjukkan bahwa mereka berkomunikasi atara bahu dengan bahu contohnya menonton acara olahraga di TV.
Feminine :
-      Tidak mempermasalahkan adanya kelemahan dan sikap saling menyerang dalam berkomunikasi. Singkatnya mereka menunjukkan bahwa pertemanan tidak hanya berlangsung saat ini saja.
-      Dengan alasan ini, orang feminine sering merasa semakin dekat dengan teman atau sahabat mereka daripada orang masculine.
-      Orang feminine menunjukkan mereka menghargai teman mereka dengan mendengarkan tanpa  memberi kritik saat berkomunikasi, memberi dorongan, meningkatkan kedekatan diri dengan melibatkan perasaan saat berkomunikasi, penerimaan, menawarkan kenyamanan, memperbesar pertumbuhan pribadi.
-      Orang feminine berkomunikasi dengan saling bertatap muka (mis : bertemu sambil mengobrol saat makan siang).

Bagaimana berkomunikasi antar gender??
Berkomunikasi dengan lawan gender lebih sulit disebabkan karena adanya perbedaan mendasar antar gender yakni antar masculine dengan feminine saat memulai suatu hubungan pertemanan. Permasalahan lainnya adalah orang masculine jauh lebih memperlihatkan hasrat seksualitas mereka ketimbang orang feminine. Selain itu orang masculine juga lebih meunjukkan hasrat seksualitas mereka dalam hubungan lawan jenis, daripada orang feminine.
Keistimewaan ini menjadikan tantangan bagi hubungan komunikasi antar gender. Untuk mengatasi masalah tsb maka masing2 pihak harus terbuka dalam batasan yang ada dalam hubungan komunikasi mereka.

Komunikasi dan Budaya gender
Budaya komunikasi adalah sekelompok orang dimana terdapat aturan yang berlaku mengenai cara bagaimana mereka saling berkomunikasi. Budaya ini bisa dikategorikan menjadi masculine dan feminine.
Budaya gender terbentuk dan dibangun terutama berdasarkan interaksi dengan yang lainnya. Lewat komunikasi kita belajar mengenai kualitas dan aktivitas kebudayaan yang menentukan seks kita.
Disaat seks biasanya dipercaya sebagai dasar dari perbedaan dan bagaimana ktia menghubungkannya dengan berkomunikasi dengan lainnya, kita secara nyata memainkan peran gender secara lebih besar. :)
Julia T Woods,  menjelaskan bahwa komunikasi dihasilkan dan ditiru melalui pemahaman budaya mengenai masculine dan feminine. Kebudayaan Masculine dan feminine dibedakan secara nyata melalui kapan, bagaimana, mengapa mereka menggunakan komunikasi. Dengan kata lain komunikasi yang efektif adalah ketika kita mejembatani perbedaan yang terjadi antara budaya dan gender.

Gaya komunikasi
Deborah Tannens mempelajari dan menemukan perbedaan gaya komunikasi antar gender, yakni :
-      Orang masculine berbicara lebih banyak ketimbang mereka yang feminine dalam situasi publik, tetapi orang feminine lebih banyak bicara ketika mereka berada dirumah.
-      Orang feminine cenderung bertatap muka dan membuat kontak mata ketika berkomunikasi, dimana orang masculine justru lebih suka berjauhan atau membelakangi.
-      Orang masculine lebih suka melompati bahan demi bahan pembicaraan, tapi orang feminine lebih suka membahas satu permasalahan secara lama dan mendalam.
-      Ketika berkomunikasi orang feminine lebih banyak membuat suara seperti “mm” atau “hu uh”, dimana orang masculine lebih suka berdiam diri ketika mendengarkan.
-      Orang feminine lebih cenderung mengekspresikan rasa setuju dan dukungannya ketimbang masculine yang lebih suka berdebat.

Julia T Wood mejelaskan bahwa perbedaan antara gender dimulai ketika masa kanak-kanak misalnya : anak laki tidak boleh bermain boneka, anak laki-laki berwarna serba biru, anak perempuan berwarna pink.
Malyz and Borker’s meneliti bahwa permainan anak-anak sangat berperan dalam sosialisasi anak-anak mengenai perbedaan gender antar masculine dan feminine. Sebagai contoh : anak perempuan bermain dengan urusan dan masalah rumah. Sedangkan anak laki-laki menunjukkan daya saing serta kerja sama tim dengan tujuan dan cara yang berbeda.

It's IMPORTANT to know about...
Kesalahpahaman dalam perbedaan gaya berinterkasi :
-      Masculine dan Feminine memiliki cara yang berbeda ketika mereka menunjukkan daya tarik, dukungan dan perhatian mereka.
-      Masculine dan Feminine sering merasakan perbedaan pesan atau informasi dengan cara yang berbeda juga.
-      Feminine menunjukkan bahwa mereka melihat komunikasi lebih dari sekedar cara untuk berhubungan dan mempertinggi rasa kedekatan dalam hubungan mereka. Sedangkan Masculine melihat bahwa komunikasi adalah sebuah cara lebih untuk menyempurnakan sebuah hasil akhir.
-      Feminine memberi respon dan isyarat non-verbal lebih mengenai rasa ketertarikkan dan membangun sebuah hubungan.
-      Masculine memakai umpan balik (Feed Back) untuk menegaskan rasa setuju atau penolakkan mereka.
-      Bagi Feminine suara “Mm..” “hu uh” adalah sebuah isyarat bahwa mereka mendengarkan, menunjukkan rasa ketertarikkan dan respon mereka. Sedangkan bagi Masculine respon yang sama menunjukkan persetujuan atau penolakkan terhadap suatu bahan pembicaraan.
-      Bagi Feminine, berbicara adalah cara utama untuk mendekatkan diri kepada orang lain. Sedangkan bagi Masculine, membagi tujuan, hasil, dan tugas adalah cara utama untuk mendekatkan diri.
-      Masculine lebih suka fokus melakukan sesuatu secara bersama-sama untuk menujukkan rasa perhatian.
-      Feminine bisa tersakiti jika menyadari bagaimana masculine menujukkan rasa perhatian mereka, begitupun sebaliknya.
-      Feminine bisa melakukan hal lain seperti melakukan sesuatu atau melakukan bersama-sama untuk menujukkan rasa perhatian kepada orang masculine. Sebaliknya masculine bisa melakukan sesuatu yang lebih verbal ketika ingin menunjukkan rasa perhatian terhadap feminine.
-      Masculine mengedepankan rasa kebebasan dan untuk itu mereka suka menawarkan bantuan dalam memenuhi objek lawan.
-      Masculine lebih suka bertanya mengenai petunjuk ketika mereka kehilangan atau tersesat ketimbang feminine.
-      Masculine memiliki hasrat untuk membuat aturan atau mengatur untuk tidak menujukkan kelemahan atau ketidakmampuan mereka.
-      Feminine mengembangkan identitas mereka melalui suatu hubungan.
-      Feminine membuka diri dan menerima segala bentuk hubungan baru ketimbang masculine.
-      Masculine menujukkan pemikiran mereka bahwa hubungan akan membahayakan kebebasan mereka.
-      Bagi feminine hubungan memiliki daya tarik, perhatian dan komunikasi yang terus menerus.
-      Bagi masculine hubungan bukanlah inti dari segalanya.
-      Istilah “berbicara tentang kita” memiliki makna berbeda antara masculine dan feminine.

Antara masculine dengan feminine memiliki begitu banyak perbedaan. mereka memiliki sifat, karakteristik, pola pikir, sikap dan kemampuan yang berbeda-beda. Namun baik masculine ataupun feminine sama-sama saling membutuhkan komunikasi baik dengan sesama maupun lawan jenis. Asal mereka mau saling membuka diri dan terbuka mengenai kesepakatan atau aturan yang ada maka hubungan yang harmonis dan baik pun tercipta.
Dengan materi ini diharapkan kita bisa membedakan antara SEX (Pria dan Wanita) serta GENDER (Masculine dan Feminine). Jadi jika suatu saat ada pertanyaan mengenai diri kita, kita bisa mengenal, dan menjawab dengan benar :)

Pria, Wanita, Masculine atau Feminine memang berbeda.. Namun mereka diciptakan Tuhan sebagai suatu kesatuan untuk saling melengkapi bukan untuk saling menghancurkan :)